Insight Articles — Oct 24, 2022

Suka ngomong sendiri, takut disangka gila nggak sih?

3 mins read

Share this article

Kebanyakan orang pasti pernah ngomong sama diri sendiri. Entah sambil jalan, makan, nonton, atau saat bercermin sekalipun. Sebuah studi bahkan menemukan bahwa 96% orang dewasa punya dialog internal dengan diri sendiri dan 25% orang dewasa berbicara sendiri dengan suara[1]
 

Kalau dilihat orang lain mungkin kesannya aneh sih, namun ternyata berbicara dengan diri sendiri atau self-talk merupakan hal yang normal, bahkan benefisial. 

 

Dari sekian banyak manfaat, ada tiga nih yang penting:
 

Berpikir dengan lebih jernih

Ketika seseorang kesulitan memproses sebuah informasi atau perasaan yang menyulitkan, berbicara sendiri dapat meluruskan apa yang sedang dipikirkan satu per satu. Dengan berbicara, hal abstrak yang tadinya ada di otak diubah menjadi kalimat yang nyata. Efeknya sama seperti saat sedang coret-coret atau menulis. 
 

Penelitian menunjukkan bahwa akan lebih mudah untuk memahami sebuah informasi ketika hal tersebut diucapkan secara lantang. Makanya ada beberapa orang yang belajar atau menghafal sambil bicara, seakan-akan sedang menjelaskan informasi pada diri sendiri. Ini bisa dilakukan sambil menanyakan beberapa pertanyaan. Tujuannya adalah untuk menggali lebih lanjut tentang informasi atau perasaan yang ingin kita pahami secara perlahan[2].

“Bagian mana sih yang bikin bingung?” 

“Mungkin nggak ya kalau A?” 

“Kenapa harus cobain B?”

 

Mempermudah pencarian barang hilang

Sebuah studi dari Quarterly Journal of Experimental Psychology menyatakan bahwa self-talk dapat membantu seseorang menemukan barang lebih cepat. Misalnya saat mencari barang… 

“Kunci… mana ya kunci? Tadi jalan ke dapur, trus ke ruang tamu. Harusnya kunci ada di deket sini.” 
 

Barangnya sih nggak bisa jawab, tapi otak akan meningkatkan fokus untuk terus mengingat dan memvisualisasikan barang yang disebut. Efeknya jadi lebih mudah melihat dan menemukan barang[3].
 

Membangun rasa percaya diri

Saat menghadapi situasi sulit, nggak ada salahnya menyemangati diri sendiri. Kata-kata motivasi yang diucapkan secara langsung akan lebih efektif dibandingnya diucapkan dalam hati. Walaupun diucapkan sendiri, efeknya akan lebih kuat kalau kita mendengar motivasi tersebut. Sebuah riset juga menemukan bahwa kata-kata motivasi ini akan lebih efektif bila diucapkan dari sudut pandang orang kedua atau ketiga[4]. Daripada bilang “Aku bisa selesaiin ini”, lebih baik bilang:

“Wah udah mau selesai nih. Yuk kerjain dikit lagi, kamu pasti bisa!”

“Kamu hebat deh bisa bertahan sejauh ini.”

“Banyak orang yang sayang sama kamu!” 

 

Berbicara sendiri adalah hal yang wajar. Tapi kalau merasa terganggu, kamu bisa coba menuangkan kata-kata tersebut dalam bentuk tulisan, banyak bicara dengan orang lain, atau alihkan mulut dengan permen atau minuman. 
 

Nggak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau seseorang bicara sendiri karena adanya halusinasi pendengaran; yang berarti orang tersebut bukan bicara dengan diri sendiri, namun membalas suara dari halusinasi yang didengar. Ini bisa menjadi tanda dari skizofrenia. Jika demikian, lebih baik segera cari bantuan profesional[5].

 

Kamu biasanya bicara apa dengan diri sendiri?


 

Reference:

[1] WebMD 

[2] Harvard Business Review 

[3] Healthline (1) 

[4] Healthline (2) 

[5] Halodoc 

Share this article