Insight Articles — Aug 09, 2022

Sein ke Kiri, Kok Belok ke Kanan?

3 mins read

Share this article

Pernah dengar sebutan ibu-ibu adalah penguasa jalanan? Sebutan ini muncul dari gaya menyetir ibu-ibu yang seringnya mengkhawatirkan banyak pengguna jalan lain. Mulai dari menyalakan lampu sein kiri tapi malah belok ke kanan, mengerem dan putar balik arah mendadak, melanggar rambu lalu lintas, hingga memotong laju kendaraan lain.
 

Memang, nggak semua pengendara motor paham pentingnya mengikuti peraturan keselamatan lalu lintas.

Terlebih lagi, motor mudah dibeli kalangan manapun karena harganya yang tergolong murah dibanding kendaraan lain. Orang-orang yang masih awam soal peraturan lalu lintas banyak yang berpikir kalau belok ke kanan lampu sein kiri lah yang dihidupkan supaya pengendara di belakang beralih ke lajur kiri. Padahal pemahaman ini keliru dan bisa membuat bingung pengendara lain. Sebab, seharusnya lampu sein berfungsi menunjukkan arah yang akan dituju. Sein kanan mengisyaratkan hendak berbelok kanan, dan sein kiri mengisyaratkan hendak berbelok kiri. 

 

Motor juga dianggap jadi kendaraan paling praktis untuk ibu-ibu memenuhi tuntutan keperluan pergi belanja, antar jemput anak sekolah, dan lainnya. Saat memenuhi keperluan sehari-hari ini, banyak ibu-ibu menganggap modal nekat saja cukup untuk mengendarai motor. Banyak yang berpikir nggak apa-apa menyetir motor tanpa memiliki SIM dan memakai helm selama “cuma ke dekat rumah”.

Kondisi ini selaras dengan data Kemenhub tahun 2017-2022 yang merekam kecelakaan lalu lintas di Indonesia didominasi oleh pengendara motor sebanyak 73 persen. Dari banyaknya penyebab, 61 persen kecelakaan terjadi karena faktor kelalaian manusia.
 

Gaya menyetir ibu-ibu yang selalu dianggap salah, erat kaitannya dengan mitos laki-laki lebih jago menyetir dibanding wanita. Bahkan hingga sekarang, riset ilmiah masih berdebat untuk mencari jawaban mutlak dari mitos ini.

 

Mengutip penelitian dari Universitas Michigan di artikel Dailymail berjudul “It's official! Women drivers ARE more dangerous behind the wheel, scientists discover” (7/7/2011), wanita menyebabkan 68.1 persen dari 6.5 juta kecelakaan lalu lintas di Amerika Serikat tahun 1998 hingga 2007. Hasil riset ini berbeda dengan temuan dari ilmuwan Universitas Westminster yang mengungkapkan wanita bisa mengendarai kendaraan lebih baik dari laki-laki, dilansir dari artikel Hindustan Times dengan judul “Women can actually be better, safe drivers than men“ (8/4/2020).

 

(Foto: The Car Connection)

 

Kebenaran mitos tentang 'gaya menyetir ibu-ibu’ nggak mempengaruhi fakta keselamatan berkendara seharusnya menjadi tanggungjawab bersama. Sebab, kesalahan berkendara nggak cuma membahayakan dirimu, tapi juga pengendara lain. Meme ibu-ibu penguasa jalanan seharusnya jadi wake up call untuk kita semua nih supaya lebih awas saat berkendara.
 

Reference

 

Share this article