Insight Articles — Dec 08, 2022

Love-Hate Relationship Kakak Adik: Berantem tapi Sayang

5 mins read

Share this article

“Deeeek, kue yang di kulkas kemana?”

“Oh udah diabisin kemaren, laper.”

“AAAAA itu sengaja disisain buat hari ini tau!”

 

Mulai dari ribut pinjem-pinjeman baju, rebutan makanan, ngejahilin satu sama lain, sampe ngadu-ngaduan ke orangtua; kayak gak ada habisnya deh bahan berantem kakak adik. Kalo lagi heboh bisa aja sampe teriak dan nangis-nangis sampai harus dilerai orangtua. Kadang-kadang rasanya sampai nggak mau baikan lagi selamanya. Tapi sekalinya ada orang lain yang jahat sama kakak atau adik, pasti langsung maju paling depan untuk belain deh. 
 

“Gua anak tengah. Dulu sering berantem sama cici karena dia orangnya bersih banget, sedangkan gua engga. Jadi dia suka marah-marah kalau gua kotor. Dia juga bisa marah kalau gua melakukan sesuatu yang nggak sesuai pendapat dia. Kayak emak-emak yang suka ngatur adeknya deh.

 

Kalo sama adek gua beda usianya deket nggak sampe 2 taun. Biasanya berantemin soal makanan dia yang gua makan atau sebaliknya. Atau saling nuduh kayak “lu ilangin barang gua ya?” Dulu bisa sampe jambak2an, tapi pas udah gede jadi lebih akur sih.”

Y****, barbar berantemnya.

 

“Aku sih kebetulan nyaman2 aja yaa jadi anak tunggal. Ortu pun jadi lebih fokus buat penuhin kebutuhan anaknya. Tapi di sisi lain, kalo sibling sering berantem lalu baikan, harusnya lebih kebiasa ngadepin konflik yaa. Aku tipenya cenderung menghindari konflik (conflict-averse). Selain itu, biar ngerasa less lonely, berarti support systemnya harus kuat.”

N******, nggak relate.
 

Love-hate relationship memang hal yang wajar dirasakan oleh sebagian besar orang yang punya kakak atau adik. Menurut psikolog dan edukator Dr. Pamela Varady, Psy.D., hubungan saudara kandung berpotensi menjadi hubungan terpanjang dan terdalam yang akan dimiliki seseorang. Akan selalu ada persaingan antara kakak dan adik karena manusia secara naluriah akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya[1].”
 

Ada berbagai alasan dibalik pertengkaran kakak dan adik. Beberapa diantaranya[2]:

  • Memperebutkan barang yang mereka miliki (contohnya mainan)
  • Perlakuan orangtua yang tidak adil
  • Perbedaan karakter kakak dan adik yang bertolak belakang
  • Ketidakharmonisan keluarga
  • Gaya pengasuhan orangtua. Orangtua yang controlling dan tidak peduli pada anak dapat meningkatkan persaingan saudara
  • Kultur sekitar yang membedakan gender tertentu

 

Namun dibalik segala keributan yang terjadi, kakak-adik punya koneksi dalam yang tidak dimiliki orang lain. Kita cenderung lebih blak-blakan dan tidak merasa perlu berpura-pura menjadi orang lain karena sudah tau karakter masing-masing sejak masih kecil. Seorang kakak kemungkinan besar akan menjadi teman main dan teman bertengkar pertama sang adik. Maka itu, orangtua punya peran penting untuk memastikan hubungan kayak-adik terjaga dengan baik. Bila ada pertengkaran antar saudara, pastikan orangtua dapat menunjukkan empati dan mendengarkan penjelasan anak dengan saksama sebelum memberikan konsekuensi. Bila perlu, bicaralah dengan anak secara terpisah agar tidak terkesan memihak kakak atau adik[3].

 

Hubungan antara kakak dan adik biasanya akan membaik saat mereka semakin dewasa. Walaupun demikian, ada juga saudara yang justru tidak akur saat dewasa karena adanya perbedaan pandangan dan pilihan hidup, serta karena adanya pengaruh pasangan, lingkungan, pendidikan, dan pekerjaan yang berbeda. Hubungan saudara yang renggang tentunya akan lebih sulit diperbaiki saat dewasa karena sudah ada rasa gengsi. Namun tentu saja hubungan bisa membaik bila ada usaha dan rasa sayang[4].

 

“Gue punya dua saudara, beda usianya 1 dan 10 tahun. Kalau sama kakak yang beda usianya 10 tahun sih nggak pernah berantem. Seringnya sama kakak yang beda 1 tahun. Pas masih kecil berantemnya soal hal sepele kayak dijahilin. Kalo sekarang pas udah dewasa berantemnya karena perbedaan pola pikir dan gaya hidup, soalnya kita udah punya pemikiran masing-masing.”

I***, anak bungsu.
 

Kalau kamu, biasanya berantemin hal apa dengan kakak atau adik?

 

 

References:

[1] YourTeen 

[2] MedicineNet  

[3] Hai Bunda 

[4] KlikDokter

Share this article